Aku ga tau kenapa hiupku seperti ini?
Dan aku juga ga tau kenapa aku harus lahir ke dunia yang
seperti ini?
Aku juga ga tau kenapa aku harus kehilangan orang yang aku
sayangi?
Dan kenapa cobaan datang terus menerus menuju hidupku?
Entahlah, mengapa hidupku begitu keras Ya Allah? mungkin, ini
memang jalan takdirku. Dari kecil masalah sudah mengalir deras dalam alirang
senandung hidupku orang tuaku harus
bercerai disaat aku masih di TK. Kenapa mereka harus menikah kalau nantinya
akan pisah. Anjak beberapa tahun kemudian mama ku menikah dengan ayah tiriku
yang sekarang. Baru aku bisa bernafas tenang merasakan kebahagian. Mamaku dipanggil
Yang Maha Kuasa. Beliau meninggalkan aku dan dua adikku. Itupun aku masih kelas
2 SD. pahit hidupku, keras duniaku. Semuanya begitu fana. Ini semua seakan
mimpi. Mimpi buruk bagiku. Aku ingin bangun dari mimpi ini tapi sepertinya ini
bukan sebuah mimpi. Ini adalah kenyataan yang harus hadapi dan harus ku
rasakan.
Selang beberapa bulan Setelah mamaku meninggal ayah tiriku
menikah dengan bibiku. Ya adik mamaku yang sekarang jadi mama tiriku. Dikarenaka
mbahku bingung siapa yang akan merawat aku dan adik kandungku (afif). Jelas kalau
adel pasti akan dibawa oleh ayah tiriku. Kalau aku dan afif harus bagaimana? Siapa
yang harus merawat kami berdua? Hidupku semakin pahit Setelah mama meninggal dunia. Tak ada
sandarang penopang dalam hidupku. Terkadang aku berpikir mengapa aku harus
terlahir ke dunia. Jika aku hanya menangis merasakan kerasnya aliran hidupku. Oh
Allahu Rabbi, aku tak kuasa lagi menahan air mata ini.
Beberapa tahun kemudian sekitar aku masih masih kelas 5 SD
papa kandungku datang menemui aku yang sudah beberapa tahunmenghilang dari
hidupku. Papa kandungku lumayan membantu pengeluaran kebutuhanku. Jika, aku
membutuhkan ini itu dengan sedikit paksaan akan diberikan. Oh Allahu Rabbi, aku
serahkan semuanya kepadaMu.
Tak selalu hari-hariku kini bahagia, tinggal bersama dengan
Ayah tiri dan Mama tiriku. Mereka memang seakan tak membeda-bedakan aku dan
afif dengan adel dang gita. Namun, bagiku ini begitu berbeda. Memang aku dan
afif tidak dilakukan seperti babu di rumah. Tapi, aku merasa tak ada kasih
sayang yang mengalir dalam hidupku. Perhatianpun tak jua aku dapati. Aku seperti
tingal di kost-kostan.
Selang beberapa tahun kemudian Setelah aku kelas 9 SMP papaku
sudah tidak pernah datang ke rumah dikarenakan beliau sedang berobat gangguan
jiwa. Ya selama ini papaku sedang mengalami gangguan jiwa. Mulai dari aku TK. Itu
membuat papaku sering menyiksa mamaku dahulu. Beliau sering memukuli aku, afif
dan almarhumah mamaku. Bahkan mamaku pernah hampir di setrika punggungnya. Bukan hanya itu aku pernah ditinju juga oleh
papaku. Ini membuat mamaku tidak kuat lagi dan mengajukan perceraian. Sebenarnya
mamaku masih mencitai papaku. Aku mengetahui itu karena aku pernah membaca buku
diarynya.
Tak jarang aku menangis
di dalam kamarku seperti ini karena meratapi nasibku yang begitu keras. Terkadang
aku menangis berandai-andai meratapi nasibku. Jika mamaku masih ada pasti
sekarang aku berada disampinya, memeluknya. Aku begitu mencinta beliau. Memang
posisi mamaku sekarang sudah digantikan dengan bibiku. Namun, itu hanya posisi
rasa cinta dan kasih sayangku akan tetap terpacu kepada mamaku seorang. Perhatian
yang mama berikan kepadaku juga tak tergantikan. Sayangnya yang begitu lembut
mencintaiku tak kan pernah terlupa walau sudah beberapa tahun aku tanpanya. Cintanya
masih membekas di hatiku. Tak pernah seingatku beliau memarahiku tak pernah
sekalipun beliau membentak ku. Kesabarannya menghiasi kecantikannya. Begitu cantik
akan tulusnya dan rupanya. MAMA AKU INGIN PELUKANMU WALAU HANYA SEBENTAR SAJA
UNTUK MENGOBATI RINDUKU KEPADAMU.
Rindu akan daku berbaring disebalah mama. Rindu akan daku
berbagi cerita dengan mama. Rinduku akan daku mendengarkan mama berbicara. Rindu
akan mama menyuruh daku makan. Rindu akan mama membisikan “mama mau kepasar
dulu ya” disaat daku setengah sadar dari tidur. Rindu akan kebingungan mama
saat mencari daku di Mall. Rindu akan ketidak percayaan mama ketika daku meraih
pringkat 3 di SD. rindu akan support dari mama. Rindu akan menunggu jemputan
dari mama yang lama. Rindu akan jalan-jalan bersama mama. Rindu akan saat mama
menyodorkan roti dan susu ketika di tempat kerja mama. Rindu disaat berjalan
bersama mama. AKU RINDU AKAN SEMUA HARI YANG AKU LEWATI BERSAMA DIRIMU IBU KU
TERCINTA.
Aku melihat kanan kiriku,
mencari sesuatu yang bisa untuk melampiaskan hasrat rinduku kepadamu
Ibu. Tapi tak satu pun ada. aku ingin memelukmu, menghempaskan seluruh tangisku
di dadamu. Aku ingin bersandar di tubuhmu bersamamu denganmu setiap waktu. Namun.
Itu tak mungkin aku dapati disini di dunia. Aku yakin tidak akan bisa. Mungkin hanya
di surga aku bisa mehempaskan rasa rinduku bersamamu nanti dan membisikan kata “aku mencintaimu ibu karena Allah”
“Ya Allah
Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang, ampunilah dosa ibuku. Jauhkan beliau
dari siksa kubur dan siksa api neraka. Sayangilah beliau seperti beliau
menyayangi hamba. Terimalah ibu hamba di sisimu di surgamu. Aamiin..Aamiin..Aamiin..
Ya Rabbal Alamiin..”